Sssst! Ada Kuya (sedang) Ngaji
Well, sebenernya ini adalah tulisan saya buat buletin kampus. Tapi, karena satu dan lain hal akhirnya nggak jadi terbit. Maaf yaaa Kakak-kakak yang sudah saya sita paksa waktunya buat ngejawab sederet pertanyaan yang akhirnya saya jadiin main buat berita ini. :D
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Muslim sipil
ITB rasanya boleh bangga punya kegiatan keren dalam sebuah komunitas yang akrab
dengan sebutan ‘kuya ngaji’. Terbentuk atas latar belakang mulia; mengajak
seluruh mahasiswa sipil ITB untuk bersama-sama mengenal islam, komunitas kuya
ngaji ini mencoba merangkai acara-acara kebersamaan yang berbasis islam. “Sangat
berharap besar semua temen-temen muslim di sipil ini paham dengan agamanya
sendiri, karena buat apa kita cape-cape belajar tentang sesuatu yang baru buat
kita tapi nggak tahu arti sebenarnya kita mau ngapain, kita belajar itu semua
untuk apa. Padahal itu semua adalah untuk beribadah. Intinya kuya, ngaji itu
tujuannya menumbuhkan budaya berislam pada muslim sipil.” terang Bos Yudha (HMS
2010)
Seperti yang
dijelaskan juga oleh salah satu penggagas kuya ngaji, Bos Andre (HMS 09), “Komunitas
ini komunitas baru, terbentuk karena keinginan untuk belajar islam bersama, dan
kegiatan-kegiatan didalamnya mudah-mudahan merupakan metode yang tepat untuk
sipil ITB.”. Meskipun terbilang belum lama digagas, kuya ngaji sudah berhasil
mengangkat ‘brand baru’ melalui
kegiatan-kegiatan yang sangat bermanfaat ditengah kesibukan organisasi dan
padatnya jam kuliah. Salah satunya adalah buka puasa bersama Senin, 29 April
2013 yang bertempat di Ruang Kelas 3214. Yang menjadi nilai plus dari acara
kebersamaan ini adalah disajikan pula taushiyah
ringan, semacam sharing dan remembering hal-hal positif yang memang
diajarkan oleh agama Islam. Untuk kali ini, pemberi taushiyah adalah Bos Ahung
(HMS 2009) yang bercerita tentang pentingnya membiasakan beraktivitas, misalnya
makan, minum, dan sebagainya, dengan tangan kanan.
Komunitas ini
mendapat attendance yang baik dari
mahasiswa muslim sipil ITB, terlihat dari testimoni yang disampaikan secara
langsung oleh Bos Bima, “Tentang komunitas ini: sangat hangat.” dan Bis Dira
yang menuturkan bahwa kuya ngaji
Sebuah
rangkaian acara tidak mungkin dapat mencapai keberhasilan tanpa adanya dukungan
dari berbagai pihak. Layaknya komunitas-komunitas lainnya, kuya ngaji akan
selalu membutuhkan pembelajaran dan perbaikan-perbaikan untuk menuju ke arah
yang lebih baik dan semakin baik. “Karena itu, kuya ngaji ini sangat-sangat
membutuhkan inputan dari saudara muslim satu sipil, apalagi 2010 dan 2011.
Karena nantinya kalianlah yang akan menggantikan kami menjalankan ini,” jelas
Bos Farda (HMS 09). (L)
Komentar
Posting Komentar